Translate

Rabu, 08 Juni 2016

Analogi 'Pahlawan' Gorbachev Dan Suharto



Akhirnya sekarang Gua bisa blogging lagi karena beberapa kesibukan di pagi hari. Kali ini Gua bakal bahas soal kemiripan antara pemimpin terakhir Uni Soviet, Mikhail Gorbachev dan pemimpin Orde Baru Indonesia,Soeharto. Pertama-tama Gua akan bahas mereka berdua secara singkat.


M.Gorbachev merupakan pemimpin terakhir Soviet pada periode 1985 sampai bubarnya Soviet pada tahun 1991 yang menandakan runtuhnya kekuasaan tembok besar dunia komunis. Mengapa sampai sebesar itu kehancurannya?. Kontroversi tentang dirinya menguat pada saat ia menyuarakan kebijakan Glasnost dan Perestroika atau kebijakan keterbukaan dan restrukturisasi Soviet yang menyebabkan keruntuhan awal negara-negara satelit komunis di seluruh dunia dan di eropa timur khususnya dan pada akhirnya meruntuhkan negara adidaya Soviet itu sendiri.



H.M.Soeharto merupakan pemimpin besar pada masa "The New World Order" di Indonesia. Kekuasaannya dimulai ketika meletusnya kegagalan pemberontakan PKI pada 1965 dan berakhir pada kerusuhan Mei 1998. Pada masanya Indonesia dipandang menjadi "Macan Asia" dan bersanding dengan Jepang pada saat itu. Kebijakannya yang melarang komunisme serta membuka peluang investasi negara asing pertama untuk pertambangan emas Freeport merupakan ciri baru Indonesia setelah era orde lama yang tertutup dari investasi asing. Indonesia dibawah kepemimpinannya pernah berhasil menerapkan swasembada pangan dan pembangunan yang baik sehingga ia di juluki Bapak Pembangunan Indonesia. Kekuasaannya berakhir ketika isu KKN atau Korupsi,Kolusi dan Nepotisme merebak di Indonesia dan menyebabkan mosi tidak percaya padanya dan berujung pada kerusuhan yang menjatuhkannya.

Isu yang beredar adalah, perlukah gelar pahlawan nasional diberikan kepada Soeharto?. Tentu isu ini sekarang menjadi pro dan kontra mengingat walaupun dengan segala kelebihan yang ia punyai terdapat banyak permasalahan yang ia tinggalkan. Hal ini pun sama seperti yang dialami oleh Gorbachev, dilain sisi ia telah menyuarakan demokrasi Soviet dan juga penarikan Soviet dari perang dingin, dan dilain sisi menyebabkan keruntuhan di negara adidaya itu sendiri. Lalu sebutan apakah yang perlu kita sematkan kepada mereka berdua?, pahlawan? atau justru pengkhianat?. Menurut penulis, pastinya setiap pemimpin memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Tapi Gua akui bahwa Gua sangat kagum dengan kepemimpinan orde lama serta orde baru Indonesia walaupun dengan sederetan kegagalannya. Dan khususnya untuk para pemuda pada saat ini, kita harus mengambil andil dalam kemajuan Indonesia di bidang apapun sehingga, Indonesia dapat memperoleh sebutannya kembali sebagai Macan Asia bahkan Macan Dunia.

Semoga bermafaat!

Sumber Gambar: En.wikipedia.org, Myhero.com, epicrapbattlesofhistory.wikia.com, Youtube.com.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar